Info Terbaru 2022

Pengetahuan Dan Perilaku

Pengetahuan Dan Perilaku
Pengetahuan Dan Perilaku
Pengertian - Definisi Pengetahuan 
Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi sehabis orang melaksanakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan melalui panca indra insan yang mencakup indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan insan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). 
Karena dari Pengalaman dan penelitian oleh sikap yang didasari oleh pengetahuan akan ludang keringh langgeng daripada sikap yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi sikap gres (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan ,yang disebut AIETA, yakni: 
1) Awarness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terludang keringh lampau terhadap stimulus (objek). 
2) Interest(merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul. 
3) Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden ludang keringh baik lagi. 
4) Trial, dimana subjek mulai mencoba melaksanakan sesuatu dengan apa yang dihendaki oleh stimulus.
5) Adoption, dimana subjek telah berperilaku gres sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. 
 dan ini terjadi sehabis orang melaksanakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu Pengetahuan dan Perilaku
Masih berdasarkan Notoatmodjo (2011), Pengetahuan yang dicakupi dalam domain kognitif mempunyi enam tingkat, yaitu : 
a. Tahu (know) 
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini yaitu mengingat kembali (recall) terhadap sesuatuyang spesifik dari seluruh materi yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.Oleh alasannya yaitu itu,”tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu ihwal apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisika, menyatakan, dan sebagainya.
b. Memahami (comprehension) 
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar ihwal objek yang diketahui, dan sanggup menginterpresi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus sanggup menjelaskan dan menyebutkan. 
c. Aplikasi (application) 
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk memakai materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini sanggup diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 
d. Analisis (anallysis) 
Analisis yaitu suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan rnasih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini sanggup dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: sanggup menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompkan, dan seba 
e. Sistesis (synthesis) 
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan unuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatubentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sistesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi gres dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya sanggup menyusun, sanggup merencanakan, sanggup meringkaskan, sanggup menyesuaikan, dan sebagainya, terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. 
f. Evaluasi (evaluation) 
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau peskoran terhadap suatu materi atau objek. Peskoran-peskoran itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau memakai kriteria-kriteria yang telah ada. 

Sumber : Notoatmodjo, S, 2011, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta : Jakarta
Advertisement

Iklan Sidebar